Dorong Percepatan Tanam, BRMP Banten Dampingi Gerakan Tanam di Kasemen - Kota Serang
Serang, 15/10/2025 — Dalam rangka mendorong percepatan tanam padi di wilayah Banten, Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Banten melaksanakan pendampingan Gerakan Tanam di Kelompok Tani Kesaud Jaya 1, Kelurahan Warung Jaud, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Kegiatan ini menjadi bagian dari sinergi lintas instansi dalam mendukung swasembada pangan nasional.
Hadir dalam kegiatan tersebut Penanggung Jawab Swasembada Pangan Provinsi Banten sekaligus Kepala Balai Besar PPMBTPH, Andi Muhammad Idil Fitri, S.E., M.M., Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Lahan Marginal, Dr. Ir. Anny Mulyani, M.S., Kepala BRMP Banten, Dr. Suharyanto, S.P., M.P., serta hadir pula perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi Banten, Dadan Firdaus Setya, P., S.T.P., M.Si., Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Serang, serta penyuluh dan POPT Kecamatan Kasemen.
Gerakan tanam dilakukan pada lahan seluas 2 Ha dari total luas lahan 24 Ha milik Poktan Kesaud Jaya 1, dengan menggunakan varietas Mantap yang merupakan bantuan dari BRMP Banten. Benih ditanam pada umur 16 hari, dan diharapkan menjadi langkah awal dalam mempercepat realisasi tanam di wilayah Kasemen. Ketua Poktan Kesaud Jaya 1, Ikhsan, menyampaikan bahwa tantangan utama yang dihadapi petani di wilayah tersebut adalah serangan hama penggerek batang.
Perwakilan DKP3 Kota Serang, Rina Budiyanto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan gerakan tanam ini. Pihaknya menjelaskan bahwa kegiatan tanam akan dilakukan bertahap selama 16 hari ke depan. “Pada tahun 2024 hasil panen sempat menurun akibat dampak El Niño, namun tahun ini kami optimis dapat mengejar target. Target luas tambah tanam (LTT) Kota Serang bulan Oktober sebesar 2.913 Ha, dan wilayah Kasemen diharapkan mampu menyumbang lebih dari 1.000 Ha” ujarnya.
Dr. Suharyanto, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada petani melalui berbagai bentuk stimulus, termasuk bantuan benih. “Selama anggaran tersedia, BRMP Banten akan terus memberikan bantuan untuk mendukung percepatan tanam. Jika tersedia sumber air, dapat diajukan untuk program irpom atau pompanisasi agar produktivitas meningkat hingga mencapai Indeks Pertanaman 3 (IP3),” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Anny Mulyani, M.S., Tenaga Ahli Menteri Pertanian, menekankan pentingnya percepatan tanam sebagai langkah strategis mendukung kebijakan nasional tanpa impor beras. “Presiden menargetkan tidak ada impor beras, sementara kebutuhan nasional mencapai 3,5 juta ton. Untuk itu, percepatan tanam menjadi sangat penting, dan peran penyuluh di lapangan harus terus dioptimalkan,” ujarnya. Dr. Anny juga menambahkan bahwa lahan tadah hujan dengan sumber air potensial dapat diusulkan untuk program irpom maupun pompanisasi guna meningkatkan produktivitas.
Penanggung jawab Swasembada Pangan Provinsi Banten, Andi Muhammad Idil Fitri, S.E., M.M., menambahkan bahwa banyak program dari APBD maupun APBN yang diarahkan untuk mendukung percepatan tanam di seluruh wilayah Banten.
Kegiatan Gerakan Tanam ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Kolaborasi lintas instansi ini diharapkan mampu mempercepat realisasi tanam serta meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah Banten.